Walau Hujan, Tahun Baru di Jogja Tetap Meriah
Jogja (1/1). Hujan tak menyurutkan wisatawan dan warga Jogja untuk merayakan pergantian tahun di Kawasan titik km 0 Jogja. Walaupun tak ada pertunjukkan apapun, kawasan ini tetap penuh oleh masyarakat yang menunggu detik-detik pergantian tahun. Kota Jogja sendiri sudah diguyur hujan cukup deras sejak pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.
Dari pantauan di lapangan, keramaian di kawasan titik km 0 ini baru terjadi pukul 22.00 WIB. Pada saat itu hujan mulai gerimis, warga Jogja dan wisatawan-wisatawan luar kota yang hendak merayakan pergantian tahun nampak bergerak menuju kawasan titik km 0.
Kawasan yang menjadi pusat keramaian pergantian tahun di Jogja ini mulai dipadati pukul 22.00 WIB. Menurut juru parkir di halaman Benteng Vrendenburg, kepadatan yang terjadi 2 jam sebelum pergantian tahun ini baru kali ini terjadi. “Biasanya jam 6 sore sini sudah penuh dan jalan malioboro sudah macet,” tambahnya.
Penutupan jalan malioboro yang semula direncanakan pukul 18.00 akhirnya dilakukan pada pukul 22.00 Menurut salah satu polisi lalu lintas yang berjaga di titik km 0, penutupan jalan malioboro baru dilakukan pada pukul 22.00 karena saat itu jalan malioboro baru mulai tidak bisa lagi menampung masuknya kendaraan.
Menjelang pukul 23.00, masyarakat sudah memadati kawasan ini dan sekitarnya. Tempat duduk taman dan tempat duduk di pot yang semula kosong sudah penuh di tempati. Dalam kondisi rintik-rintik hujan, warga mengenakan mantel dan payung untuk menanti pergantian tahun.
Di kawasan ini, masyarakat hanya duduk-duduk dan bersenda gurau dengan teman-temannya atau kerabatnya. Tidak sedikit pula para remaja yang memanfaatkan momentum pergantian tahun bersama dengan kekasih mereka. Suasana ini tidak jauh berbeda dari saat malam mingguan atau hari biasa. Suara terompet yang selalu terdengar bersahut-sahutan setiap pergantian tahun juga tidak banyak terdengar kali ini.
Salah satu wisatawan asal Sulawesi Utara yang datang bersama temannya mengaku khusus datang ke Jogja karena ingin menikmati malam tahun baru di kawasan ujung selatan jalan malioboro ini.. “ Kami sudah menanti malam ini. Kalaupun tadi pas berangkat hujan, ya kami akan tetap berangkat kesini,” tuturnya. Dirinya juga mengaku sudah berada di kawasan jalan malioboro sebelum hujan turun dan sudah ada di Jogja sejak tanggal 24 Desember.
Hal serupa juga dikatakan warga dari prambanan yang sejak pukul 21.00 berangkat dari rumahnya saat kondisi hujan. Dia mengaku memilih jauh-jauh berada di kawasan titik km 0 Jogja saat pergantian tahun karena pingin jalan-jalan saja dan menikmatinya di kawasan ini.
Sedangkan untuk letupan kembang api mulai muncul saat jarum jam menunjukkan pukul 23.00. Saat itu hujan mulai reda. Kembang api yang “diledakkan” hanya berasal dari masyarakat sendiri.
Hampir setiap sisi muncul warga menghidupkan kembang api. Setiap kembang api yang menyuguhkan “kembang” indah, masyarakat akan bertepuk tangan dan memberikan aplaus. Sedangkan apresiasi untuk kembang api biasa dan beberapa kembang api yang gagal meluncur di udara, masyarakat akan memberikan sorakan “huuu” disertai tawa.
Puncak pesta kembang api terjadi beberapa menit menjelang pukul 00.00 WIB. Selamat tahun baru 2013.
0 komentar: