Yogyakarta Didaulat Jadi 'Sister City' Kroasia
Liputan6.com, Jakarta : Yogyakarta dinilai memiliki kemiripan dengan Zagreb, Kroasia karena keduanya sama-sama merupakan kota tujuan wisata yang menarik disambangi pelancong. Terkait itu pula, Yogyakarta didaulat sebagai kota yang cocok menjadi 'sister city' Kroasia.
Walikota Yogyakarta, Hariyadi Suyuti, menuturkan kota gudeg ini memiliki potensi pariwisata yang besar. Demikian pula industri penunjangnya seperti kerajinan, dan industri kreatif. Ambil contoh produk kerajinan batik yang selama ini telah masuk masuk ke pasar Eropa melalui Belanda.
Melalui kerjasama 'sister city' ini, diharapkan Kroasia bisa menjadi pintu masuk yang lebih efisien bagi Indonesia ke pasar Eropa. "Kota Jogja dan Kroasia sama-sama ditopang industri pariwisata, jadi Jogja dipilih sebagai sister city," kata Hariyadi, Rabu (24/4/2013).
Konsep sister city sendiri menurut Hariyadi mengusung tiga fokus utama. Di samping sektor pariwisata, kedua terkait kerjasama di bidang pendidikan serta sumber daya manusia berhubungan dengan rencana ekonomi.
Di bidang pariwisata sendiri, Hariyadi mengharapkan ada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Kroasia menjadi 100 kunjungan per tahun. "Saat ini total kunjungan wisman lebih dari 250 orang per tahun, paling besar masih dari Asia," ujar Hariyadi.
Sebagai informasi, di Yogyakarta sendiri sudah ada semacam 'sister city', yang disebut Kampung Ceko, di daerah Dipowinatan, Kota Yogyakarta. Disebut demikian lantaran banyaknya wisman asal Ceko yang singgah beberapa saat di kampung Dipowinatan.
Hariyadi menambahkan, selain bisa singgah, para wisman bisa belajar membatik. Selain ingin menarik wisman ke Jogja, lebih lanjut, pengganti Heri Zudiyanto ini berharap wisman juga bisa menyambangi destinasi wisata lain di Indonesia, seperti Bali. (Est/Nur)
0 komentar: